Meningkatkan Motivasi Belajar Siswa
Diposting pada: 2023-06-09, oleh : Saatono, Kategori: Tanpa KategoriMeningkatkan Motivasi dan Hasil Belajar Matematika Siswa Melalui Model Problem Based Learning dengan Metode Diskusi
Matematika merupakan salah satu mata pelajaran yang diajarkan pada jenjang Sekolah Menengah Atas baik Kelas X, XI, maupun Kelas XII. Dalam proses pembelajarannya tidak sedikit siswa yang menganggap matematika adalah pelajaran yang sulit dan membosankan. Selain itu juga, model pembelajaran yang diterapkan pada mata pelajaran matematika biasanya dengan model pembelajaran konvensional karena dianggap model ini lebih efektif dalam memahamkan materi pada siswa. Padahal ada berbagai ragam model pembelajaran yang bisa diterapkan dalam pembelajaran matematika, hanya saja guru belum menerapkan model yang bervariasi sehingga siswa mengalami kejenuhan dalam pembelajaran dan merasa monoton dalam pembelajaran. Pembelajaran yang masih terpusat pada guru juga sering dilakukan sehingga siswa tidak berkembang untuk aktif berpikir dalam pembelajaran.
Mata pelajaran matematika bukan hanya sekedar sebagai pelajaran yang menghafalkan rumus-rumus saja tetapi sebenarnya dalam pelajaran matematika materi yang dipelajari erat kaitannya dengan permasalahan sehari-hari yang sering kita hadapi dalam dunia nyata. Kurangnya motivasi siswa dalam belajar matematika menyebabkan siswa kurang memahami pelajaran matematika sehingga menyebabkan nilai hasil belajarnya menjadi rendah. Terutama pada materi trigonometri yang merupakan materi yang baru dipelajari siswa di jenjang sekolah menengah atas.
Berdasarkan hasil pengamatan dan observasi yang penulis lakukan di SMA Muhammadiyah 4 Yogyakarta pada Kelas X diperoleh informasi bahwa masih ada beberapa siswa yang bosan mengikuti pembelajaran matematika bahkan ada siswa yang tidur ketika guru menjelaskan di depan kelas, ada juga siswa yang asyik bercanda dengan temannya, dan bahkan ada siswa yang lebih asyik untuk bermain game online daripada mengikuti pembelajaran matematika. Selain itu, dalam proses pembelajarannya guru juga lebih sering menggunakan metode ceramah kemudian dilanjutkan dengan latihan soal matematika sehingga siswa merasa jenuh dan bosan mengikuti pembelajaran.
Menurut Intan Indria Hapsari (2021:192) inovasi pembelajaran merupakan suatu hal yang sangat penting dan harus dilakukan oleh guru. Dengan membuat inovasi pembelajaran, guru dapat belajar menciptakan suasana belajar yang menyenangkan, menggairahkan, dinamis, penuh semangat, dan penuh tantangan. Oleh karena itu, guru harus membiasakan untuk melakukan variasi dan inovasi pembelajaran agar siswa tidak mudah bosan mengikuti pembelajaran matematika. Dengan membuat siswa senang dan nyaman mengikuti pembelajaran maka diharapkan siswa akan lebih aktif dalam pembelajaran dan lebih mudah memahami materi yang disampaikan guru.
Salah satu model pembelajaran inovatif yang bisa diterapkan dalam pembelajaran matematika pada materi trigonometri adalah Model Problem Based Learning. Menurut Sri Anitah (2009), model Problem Based Learning merupakan model pembelajaran yang kolaboratif untuk memecahkan masalah, sehingga siswa belajar mandiri dan belajar mengatur diri sendiri dan dalam belajar kolaboratif, setiap siswa harus berpartisipasi aktif sesuai dengan pembagian tugasnya masing-masing. Dalam model Problem Based Learning mengedepankan strategi pembelajaran dengan menggunakan masalah nyata sebagai konteks siswa untuk berpikir kritis dan terampil dalam memecahkan masalah. Dengan kata lain, Problem Based Learning membelajarkan siswa untuk berpikir secara kritis dan analitis, serta mencari dan menggunakan sumber pembelajaran yang sesuai untuk memecahkan masalah yang dihadapi.
Sintak yang dilakukan dalam penerapan model Problem Based Learning diawali dengan memberikan pertanyaan pemantik kepada siswa supaya memiliki gambaran awal dan dikaitkan dengan pembahasan materi yang akan dipelajari. Kemudian siswa diminta untuk mencoba menyelesaikan sendiri masalah yang diberikan, dan dilanjutkan dengan guru membagi siswa menjadi kelompok kecil yang mana siswa akan berdiskusi memecahkan permasalahan tersebut. Selama pembelajaran individu dan diskusi kelompok guru memberikan bimbingan untuk membantu siswa yang masih kesulitan dalam menyelesaikan masalah. Selanjutnya, siswa mempresentasikan hasil diskusi kelompoknya didepan kelas dan siswa yang tidak presentasi memberikan tanggapan. Selanjutnya, guru memberikan penguatan materi dan melakukan tes evaluasi untuk mengetahui hasil pembelajaran yang telah dilakukan.
Model Problem Based Learning ini diterapkan di kelas X MIPA 1 SMA Muhammadiyah 4 Yogyakarta pada Semester Genap Tahun Pelajaran 2022/ 2023. Setelah melaksanakan pembelajaran dengan model Problem Based Learning pada materi trigonometri, penulis menemukan bahwa motivasi siswa lebih baik daripada pembelajaran sebelumnya. Selain itu, nilai hasil belajarnya juga mengalami peningkatan dari sebelumnya. (Rini Dwi Astuti, S.Pd.Si, M.Pd - Guru Matematika SMA Muhammadiyah 4 Yogyakarta)
Print PDF
Berita Lainnya
- MupatFest Ramadhan#1
- Upacara Serta Pelantikan IPM
- Karnaval Budaya Pembukaan Lustrum Ke – 9
- Pentas Seni dgn tema 1st DAY TO4EVER
- PPDB 2021/2022